twitter



Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yth. Bapak Bastomi, S.Pd serta teman-teman yang saya sayangi.

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga di pagi yang cerah ini kita masih diberikan nikmat dan kesehatan untuk melihat dunia ini.

Hadirin yang berbahagia,
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan topik yang berkenaan dengan lingkungan sekitar kita, yakni pergaulan bebas. Semakin hari, zaman berkembang kian pesat. Sayangnya, perkembangan zaman ini turut mengubah pola dan gaya hidup remaja ke arah negatif. Perkembangan zaman semakin dibarengi dengan merajalelanya kemaksiatan.
Pergaulan bebas dan perilaku menyimpang pun seolah telah menemukan kewajarannya. Padahal, hal ini merupakan cermin ketragisan sebuah zaman. Para remaja menganggap pergaulan bebas sebagai gaya hidup atau bagian dari pergaulan. Remaja tidak menyadari bahwa masa remaja adalah masa yang paling rentan. Dimana masa remaja itu merupakan proses menuju kedewasaan. Seperti yang kita ketahui bahwa pergaulan bebas berdampak negatif bagi seorang anak. Contoh : “Jika seorang anak kecelakaan, maka anak tersebut akan dikucilkan dan bahkan enggan disenangi orang.”
                   
Hadirin yang berbahagia,
Pemicu pergaulan bebas yaitu tersedianya fasilitas tempat-tempat hiburan malam serta teknologi yang canggih. Namun, kita bisa melakukan pencegahan sejak dini. Salah satu caranya yaitu memberikan pengetahuan mengenai dampak buruknya pergaulan bebas.
Peran orangtua juga sangat penting. Orangtua harus memberikan wejangan dan orangtua harus ketat. Karena, jika orangtua tidak mau memberikan wejangan, hal inilah yang merupakan langkah awal anak untuk terjun ke dalam dunia pergaulan bebas. Selain peran orangtua yang tak kalah penting, pendidikan dan pengetahuan tentang agama juga menjadi landasan utama pengontrol perilaku seseorang.

Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua. Saya mohon maaf jika kata-kata yang saya sampaikan kurang berkenan dihati bapak dan teman-teman semua.

Akhir kata wassalamu’alaikum Wr. Wb.
         



Beberapa puisi karya Chairil Anwar


AKU
Karya : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi



SENJA DI PELABUHAN KECIL
Karya : Chairil Anwar

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap


CINTAKU JAUH DI PULAU
 Karya : Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,
gadis manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan oleh - oleh buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angin mendayu,
di perasaan penghabisan segala melaju
Ajal bertakhta, sambil berkata:
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"
Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa Ajal memanggil dulu
Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku
Manisku jauh di pulau,
kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

                                                            

                                                   



 Daun Sirih


 Tanaman sirih tumbuh subur di sepanjang Asia Tropis hingga Afrika Timur dan menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India hingga Madagaskar. Di kawasan Asia Tenggara, tradisi makan daun sirih sudah dimulai sejak 3000 tahun yang lalu atau sejak zaman neolitikum.

Berdasarkan catatan perjalanan Marcopolo, kemungkinan besar tradisi makan sirih berasal dari kepulauan Indonesia. Istilah populer yang dipakai untuk makan sirih adalah bersugi, bersisik, menyepah, nyusur, dan nginang.

Disamping dipakai sebagai "makanan" oleh sebagian besar masyarakat Asia, sirih dipakai sebagai sarana upacara adat dan keagamaan yaitu sebagai simbol tertentu. Ada pula yang menyatakan daun sirih selain memiliki kekuatan sebagai antioksidasi dan fungisida, daun sirih dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pemakaian daun sirih untuk obat disebabkan adanya minyak atsiri yang dikandungnya.

Sirih juga dapat dijadikan sebagai obat luar dan dalam seperti asma, gangguan klep jantung, beri-beri, bisul, jantung rematik, keputihan dan perawatan vagina, menghilangkan bau mulut, mengurangi produksi air susu berlebihan, menurunkan kolestrol, menghilangkan bau badan, keringat berlebih dan jerawat.