Tanaman sirih tumbuh subur di sepanjang Asia Tropis hingga Afrika Timur dan menyebar hampir diseluruh wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India hingga Madagaskar. Di kawasan Asia Tenggara, tradisi makan daun sirih sudah dimulai sejak 3000 tahun yang lalu atau sejak zaman neolitikum.
Berdasarkan catatan perjalanan Marcopolo, kemungkinan besar tradisi makan sirih berasal dari kepulauan Indonesia. Istilah populer yang dipakai untuk makan sirih adalah bersugi, bersisik, menyepah, nyusur, dan nginang.
Disamping dipakai sebagai "makanan" oleh sebagian besar masyarakat Asia, sirih dipakai sebagai sarana upacara adat dan keagamaan yaitu sebagai simbol tertentu. Ada pula yang menyatakan daun sirih selain memiliki kekuatan sebagai antioksidasi dan fungisida, daun sirih dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pemakaian daun sirih untuk obat disebabkan adanya minyak atsiri yang dikandungnya.
Sirih juga dapat dijadikan sebagai obat luar dan dalam seperti asma, gangguan klep jantung, beri-beri, bisul, jantung rematik, keputihan dan perawatan vagina, menghilangkan bau mulut, mengurangi produksi air susu berlebihan, menurunkan kolestrol, menghilangkan bau badan, keringat berlebih dan jerawat.